Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba.
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan pemerintahnya sedang mempertimbangkan untuk menawarkan dukungan medis di Jepang kepada warga Palestina dari Jalur Gaza, menurut laporan media lokal, Selasa.
Menurut Kantor Berita Kyodo, Ishiba mengatakan dalam sidang parlemen bahwa pihaknya sedang berupaya mencari cara agar Jepang dapat menerima orang-orang yang sakit atau terluka dari Gaza.
Dia menambahkan bahwa Jepang juga akan mencoba meluncurkan program khusus bagi mahasiswa Palestina untuk belajar di universitas-universitas Jepang.
Saat berkunjung ke Malaysia pada Januari, Ishiba mengatakan negaranya akan memfasilitasi pembangunan Palestina.
Kemudian, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pemerintahnya akan membentuk dana bersama Jepang untuk membangun rumah sakit, sekolah dan masjid di Gaza yang telah dihancurkan oleh perang genosida Israel sejak Oktober 2023.
Perjanjian gencatan senjata antara kelompok Palestina Hamas dan Israel terjadi di Gaza pada 19 Januari menghentikan perang, yang telah menyebabkan kerusakan luas dan meninggalkan wilayah kantong itu dalam reruntuhan.
Perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 47.500 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 111.600 orang sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 11 ribu orang hilang, dengan kerusakan yang meluas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang tua dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk yang pernah ada.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November 2024 untuk pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
sumber : Antara