Pengunjung mengamati kaligrafi saat penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional Ke-IV 2025 di Jakarta, Kamis (30/1/2025). MTQ Internasional yang diikuti oleh 60 peserta dari 38 negara itu diselenggarakan dengan dua cabang lomba utama yakni Tahfidz Al Quran dan Tilawah Al Quran. MTQ Internasional ke-4 mengusung tema Al-Quran, Environment, and Humanity for Global Harmony, yang menitikberatkan pada peran Al Quran dalam menjaga lingkungan, membangun nilai kemanusiaan, serta menciptakan harmoni global.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia memiliki kaligrafi (khat) Arab yang khas dengan karakter Nusantara, yang tumbuh seiring dakwah Islam sejak beberapa abad silam. Fenomena ini menunjukkan terjadinya akulturasi atau perbauran yang menarik antara budaya Arab dan lokal.
Gaya khat khas Nusantara ini juga potensial untuk terus dikembangkan sebagai bentuk ekspresi seni modern. Demikian salah satu kesimpulan dari Seminar Internasional bertema “Kaligrafi dan Seni Islam, Harmoni Agama dan Budaya” di Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Hadir sebagai pembicara, Direktur Lembaga Kaligrafi Alquran Didin Sirojuddin, maestro kaligrafi asal Iran Kaveh Teymouri, Pengajar Fakultas Bahasa dan Komunikasi di Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) di Negeri Perak, Malaysia Makmur Harun, dan Guru Besar Filologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Oman Fathurrahman. Diskusi yang dipandu Ilham Khoiri itu digelar Kementerian Agama dalam rangkaian MTQ Internasional IV Tahun 2025 di Jakarta, 29 Januari hingga 1 Februari 2025.
Oman Fathurrahman mengungkapkan hasil penelitiannya tentang kaligrafi Arab di Nusantara berdasarkan naskah kuna atau manuskrip yang ditulis tangan. Ditemukan, ternyata ada gaya kaligrafi Arab yang berkembang di Nusantara dengan ciri khas.
Salah satunya, huruf Arab itu dipelintir-pelintir sebagai hasil stilasi dari bentuk flora fauna. “Sebelum abad ke-19, masih belum terlibat mengikuti kaidah kaligrafi klasik di Nusantara. Setelah itu, ada jejak kaligrafi berkaidah. Ada juga kombinasi antara kaligrafi gaya Naskhi dan Riqah,” kata Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah, Depok itu.
Temuan itu menunjukkan, tradisi seni kaligrafi Arab di Indonesia juga berkontribusi dalam memperkaya ragam kaligrafi Arab di dunia Islam. Hal serupa juga terjadi di beberapa wilayah di dunia yang menerima dakwah Islam dan khat Arab untuk penulisan manuskrip.
Loading…